Minggu, 12 Juni 2011

GANGGUAN IDENTITAS JENIS KELAMIN


BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
DI SUSUN OLEH :
DARLING SABAR




  1. DEFINISI

            Gangguan Identitas Jenis Kelamin adalah keinginan untuk memiliki jenis kelamin yang berlawanan dengan kenyataan (wanita ingin menjadi pria, pria ingin menjadi wanita); atau keyakinan bahwa seseorang telah masuk ke dalam sebuah tubuh dengan jenis kelamin yang salah.
 
            Perbedaan antara seks (kelamin) dan jenis kelamin (gender) adalah bahwa seks adalah kelelakian atau kewanitaan secara biologis; sedangkan jenis kelamin adalah bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, apakah maskulin atau feminin.

            Peranan jenis kelamin adalah penampilan umum yang obyektif, sebagai maskulin atau feminin.Peranan seks merupakan perilaku umum yang berhubungan dengan pemilihan mitra seksual (homoseksual, heteroseksual atau biseksual).

            Identitas jenis kelamin biasanya mulai ditemukan pada awal masa kanak-kanak (usia 18-24 bulan).Anak laki-laki mengetahui bahwa mereka adalah laki-laki, dan anak perempuan mengetahui bahwa mereka adalah perempuan.

            Seorang anak bisa menyukai aktivitas yang kadang terlihat lebih tepat untuk lawan jenisnya, tetapi anak-anak dengan identitas jenis kelamin yang normal masih melihat dirinya sebagai bagian dari seks biologis mereka sendiri.Ini berarti bahwa anak perempuan yang senang bermain baseball dan gulat, tidak memiliki suatu masalah identitas jenis kelamin, jika dia melihat dirinya sebagai wanita dan merasa puas menjadi seorang wanita.Seorang anak laki-laki yang bermain boneka dan lebih suka memasak daripada berolah raga, tidak memiliki masalah identitas jenis kelamin, kecuali jika dia tidak mengenali dirinya sebagai laki-laki atau secara biologis tidak merasa nyaman menjadi seorang laki-laki.

Transeksualisme.

            Adalah suatu hasrat untuk hidup dan diterima sebagai bagian dari
kelompok lawan jenisnya, contoh laki-laki mau menjadi wanita.
Seringkali kita kenal dengan sebutan banci atau bencong. Biasanyadisertai perasaan risih dengan organ seksualnya. Bisa disertaikeinginan untuk mendapatkan terapi hormonal dan pembedahan untukmenjadi lawan jenisnya. Transeksualisme berbeda dengan homoseksualitas.Sebagian besar transeksual adalah homoseksual, namun tidak sebaliknya.

            Penderita kelainan ini percaya bahwa mereka adalah korban dari suatu kecelakaan biologis (yang terjadi sebelum mereka lahir), yang secara kasar terpenjarakan dalam sebuah tubuh yang tidak sesuai dengan identitas jenis kelamin mereka yang sesungguhnya.
 
            Sebagian besar trasnseksual adalah laki-laki yang mengenali dirinya sebagai wanita, yang biasanya timbul pada awal masa kanak-kanak dan melihat alat kelamin dan penampakan kejantanannya dengan perasaan jijik.Trakseksual jarang ditemukan pada wanita.
 
            Penderita mungkin akan mencari pertolongan psikologis, baik untuk membantu mereka dalam mengatasi kesulitan hidup dalam sebuah tubuh yang menimbulkan perasaan tidak nyaman maupun untuk membantu mereka melewati suatu peralihan jenis kelamin.Penderita lainnya mungkin mencari bantuan dokter ahli dalam pembedahan penggantian seks dan pembedahan plastik.
 
            Beberapa penderita mungkin puas dengan perubahan peranan jenis kelamin mereka tanpa harus melakukan pembedahan; dengan bekerja, tinggal dan berpakaian seperti lawan jenisnya di dalam pergaulan.Mereka merubah penampilan luar mereka, meminum obat-obat hormonal dan memperoleh identitas yang memperkuat perubahannya, tanpa perlu melakukan pembedahan yang mahal dan beresiko.

            Tetapi tidak sedikit penderita yang tampaknya merasa tertolong oleh suatu gabungan dari penyuluhan, terapi hormonal dan pembedahan kelamin.
            Pada laki-laki, pergantian seks dilakukan melalui pemberian hormon wanita (menyebabkan pertumbuhan payudara dan perubahan tubuh lainnya) dan pembedahan untuk mengangkat penis dan buah zakar dan membuat vagina tiruan.
Pada wanita pergantian seks dilakukan melalui pembedahan untuk mengangkat payudara dan organ reproduktif lainnya (rahim dan indung telur), menutup vagina dan membuat penis tiruan.
 
            Pemakaian hormon laki-laki (testosteron) sangat penting dalam pergantian wanita menjadi laki-laki dan harus dilakukan sebelum pembedahan.
Dengan pemberian testosteron, akan tumbuh bulu-bulu di wajah dan suara akan menjadi lebih berat.
 
            Penderita yang menjalani pembedahan pergantian seks tidak dapat melahirkan anak, tetapi mereka seringkali dapat merasakan kepuasan dalam hubungan seksualnya.

            Kemampuan untuk mencapai orgasme seringkali tertahan sebelum pembedahan dan setelah menjalani pembedahan, beberapa penderita untuk pertama kalinya merasakan kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual.

Transvestisme peran ganda
            Mengenakan pakaian dari lawan jenisnya untuk dapat menikmati sejenak
pengalaman menjadi orang lawan jenisnya. Misalnya seorang laki-laki
mengenakan pakaian wanita sejenak. Penyimpangan ini tidak berhasrat
untuk mengubah jenis kelaminnya secara permanen. Dan tidak ada kepuasan
seksual yang menyertai pemakaian pakaian lawan jenis tersebut.Transvestisme juga berbeda dengan homoseksualitas. Belum tentu orangtransvestis adalah homoseksual.





Gangguan Identitas Jenis kelamin masa kanak
            Tampak pertama kali pada masa dini kanak dan selalu sebelum pubertas,
ditandai oleh stres yang dalam dan permanen tentang jenis kelaminnya,
bersamaan dengan hasrat untuk menjadi lawan jenisnya. Kecenderungan ini
dapat menetap. Hanya perilaku tomboi pada anak perempuan atau perilaku
feminin pada anak laki-laki saja tidak identik dengan penyimpangan ini.
Penyimpangan ini perlu gangguan yang mencolok dari perasaan yang normal
sebagai laki-laki atau perempuan.
            Gangguan identitas gender umumnya timbul atau dapat dilihat pada masa kanak-kanak,hal itu berhubungan dengan banyaknya prilaku lintas gender,seperti berpakaian seperti lawan jenis,bermain permainan lawan jenis (anak laki-laki bermain boneka ).
            Gangguan identitas gender pada anak,biasanya teramati ketika anak berusia 2-4 tahun. Sebagian besar anak yang mengalami gangguan identitas gender tidak tumbuh sebagai pribadi yang terganggu,meskipun banyak yang menunjukkan ke arah orientasi homoseksual. Orang yang mengalami GIG secara umum mengalami kecemasan dan depresi.
Penyebab gangguan identitas gender
-Faktor biologis ( gangguan fisik, bawaan (nature), lingkungan (nurture) )
GIG juga dapat dipengaruhi oleh hormon.
Misalnya : – ketidakmampuan memproduksi suatu hormon untuk membentuk penis dan skrotum pada masa pertumbuhan janin oleh ibu semasa anak dalam kandungan.
- ibu yang mengonsumsi hormon seks saat hamil,biasanya digunakan untuk mencegah   pendarahan rahim selama hamil.


-Faktor-faktor sosial dan psikologis
            Peran lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya GIG. Misalnya : ibu yang suka melihat anak laki-lakinya berpakaian seperti perempuan.
Hal tersebut dapat menyebabkan anak bingung akan IG yang dia miliki,yang dapat menyebabkan konflik IG pada anak.
            Selain itu bagaimana cara orang tua memperlakukan anaknya juga dapat mempengaruhi terjadinya GIG. Misalnya : ibu yang menginginkan anak cewek tapi melahirkan anak laki-laki,maka ia akan memperlakukan anaknya seperti anak cewek.
























BAB I
PENDAHULUAN


            Seksualitas merupakan hal yang masih tabu dibicarakan hingga saat
ini. Apalagi kita hidup di budaya timur. Namun seksualitas merupakan
hal yang tidak dapat dipungkiri dan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan kita manusia, bahkan menarik. Seorang anak tanpa diajarkan
pendidikan seks oleh orang tuanya pun bisa mengetahui banyak hal yang
menyangkut masalah seksualitas ini, baik itu dari teman sebaya maupun
dari berbagai sumber informasi yang sangat mudah didapatkan.
            Apa sih seksualitas itu? Seksualitas dalam arti luas adalah semua aspek
badaniah, psikologis, dan kebudayaan yang berhubungan langsung dengan
seks dan hubungan seks manusia. Seks itu sendiri bisa diartikan sebagai
jenis kelamin seseorang. Di sini kita akan membahas mengenai
jenis-jenis penyimpangan seksual.
            Penyimpangan seksual sekarang cukup banyak dikenal atau diketahui
oleh masyarakat awam. Bahkan bisa menjadi konflik dalam diri dan rumah
tangga. Bisa saja menjadi pemicu kekerasan dalam rumah tangga atau
penyebab hubungan menjadi dingin…










DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA














BAB III
PENUTUP


  1. Kesimpulan

            Gangguan Identitas Jenis Kelamin adalah keinginan untuk memiliki jenis kelamin yang berlawanan dengan kenyataan (wanita ingin menjadi pria, pria ingin menjadi wanita); atau keyakinan bahwa seseorang telah masuk ke dalam sebuah tubuh dengan jenis kelamin yang salah.
            Mengenakan pakaian dari lawan jenisnya untuk dapat menikmati sejenak
pengalaman menjadi orang lawan jenisnya. Misalnya seorang laki-laki
mengenakan pakaian wanita sejenak. Penyimpangan ini tidak berhasrat
untuk mengubah jenis kelaminnya secara permanen. Dan tidak ada kepuasan
seksual yang menyertai pemakaian pakaian lawan jenis tersebut.Transvestisme juga berbeda dengan homoseksualitas. Belum tentu orangtransvestis adalah homoseksual.
            Gangguan identitas gender umumnya timbul atau dapat dilihat pada masa kanak-kanak,hal itu berhubungan dengan banyaknya prilaku lintas gender,seperti berpakaian seperti lawan jenis,bermain permainan lawan jenis (anak laki-laki bermain boneka ).







TUGAS KELOMPOK
“ GANGGUAN IDENTITAS JENIS KELAMIN “
                     Dosen : SASMITO HERMAWAN, S. Kep, Ns






NAMA-NAMA KELOMPOK
ANGGI D.L. THOLLA
FELIA ANDRIANI PUTRI BALA
INDRA DAMUNGAYO
MENIK ANDARWATI
RATNA DEWI A.S
VICTOR L. SROYER
WAVINE PURWANTI
WIWI PRATIWI


UNIVERSITAS CENDERAWASIH
PROGRAM PENDIDIKAN NERS
JAYAPURA
2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar